RSS
"Membaca dalam usia tertentu, justru membatasi pemikiran dari kreativitas. Orang yang membaca terlalu banyak namun terlalu sedikit menggunakan pemikirannya, justru akan terkena kemalasan berpikir" (Albert E.)

Mengulas 2014

     “Menghitung hari, detik demi detik. Masa kunanti apakan ada, jalan cerita kisah yang panjang,” sekilas kusenandungkan nyanyian dari sebuah lagu salah satu diva di Indonesia. Liriknya sederhana memang, namun menyimpan sebuah makna, tentang waktu.   
    Waktu, satu kata yang keberadaannya sangat berperan dalam kehidupan. Time is money, waktu sangat berharga bahkan lebih berharga dibanding uang. Bagaimana tidak? Waktu tidak bisa diulang, dihentikan, atau dipercepat.  Di sisi lain, time is free, setiap orang berhak menggunakan waktunya secara bebas dan cuma-cuma. Sebagian orang menyalahgunakan kebebasan itu dengan cara yang membuat mereka menderita sendiri. Seperti lebih memilih pergi terlebih dahulu padahal itu bukan waktunya untuk kembali.   
     Baru kemarin rasanya, aku menghentakkan jari-jari mungil di papan keyboard untuk mengisahkan segala cerita tahun 2013. Kini, 365 hari yang keenambelas sudah kulalui dengan penuh tawa, tangis, dan tabah. Di penghujung tahun ini, aku lebih memilih menikmati waktuku bersama ibu dan adik dengan secangkir kopi kebersamaan yang diseduh dengan rasa cinta yang tidak terbandingkan.      
     Mencoba sedikit membuka kembali lembaran hari demi hari yang telah berlalu, banyak sekali kisah bersejarah dalam hidupku yang aku alami di tahun ini. Mengorek cerita lama penuh bahagia yang terukir di setiap tepi angka tahun kuda kayu ini, aku tiba-tiba menyisipkan senyum di ujung bibir. Bertemu dengan orang-orang yang sangat aku sayangi di kelas, membuatku lebih kuat untuk meneruskan hidup yang entah kapan akan berakhir, yaitu Tera, Vivi, Zaki, Suci, Fijrina, dan yang lainnya. Aku tidak peduli seberapa besar rasa sayang mereka atau bahkan adakah rasa sayang yang mereka sisihkan untukku, namun aku merasakan kebahagiaan yang benar-benar tulus, nyata, dan tidak tersirat dari mereka. Hanya mereka yang dapat mengganti air mata kesedihanku dengan canda tawa.
     Jelas, setiap tahun pasti ada sepercik kisah menyakitkan yang dialami setiap orang. Kisah paling pedih yang aku alami adalah di saat satu persatu orang membuat air mataku menetes bersamaan dengan tetes rintikan hujan yang seakan tahu waktu untuk menemani tangisku. Aku heran, apa yang membuat mereka tega menyekokiku dengan rasa sakit yang kemudian mengalir dalam rongga dalam hati? Aku tahu mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan, tetapi setidaknya mereka mengerti, hanya mengerti, mengerti bagaimana rasanya kehilangan ayah tercinta di usia yang masih bisa dibilang belia.       
      Aku tidak peduli, bagaimana alur lembaran-lembaran kisah di tahun berikutnya yang akan mulai dibuka esok. Aku akan memulainya dengan lembaran putih dan bersih. Entah siapa dan kapan lembar demi lembar akan tercoret oleh noda berupa goresan pena yang disengaja, maupun butiran debu yang terjatuh tanpa disengaja.
     Memulai tahun 2015 dengan mengucap syukur dan meminta agar diberi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya oleh Allah Swt. Jika tidak ada waktu untuk melakukan hal itu, cukup dengan menghaturkan satu kata yang sangat sederhana, namun dapat memacu semangat untuk jadi pribadi yang lebih baik, BISMILLAH. Selamat tahun baru 2015! Jadikan tahun 2015 sebagai ajang untuk menjadi hamba Allah yang lebih berkelas! 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengerat

Mengulas indahnya cerita yang tiba-tiba menerkam menjadi derita
Pikiranku hanyut, diterjang badai perasaan heran dalam dada
Nostalgia tawa dan canda yang pernah ada, harus takluk oleh kegelapan hatinya

Sahabat, jalinan yang butuh penyatuan hati, hati yang diikat
Tidak peduli hati itu hebat atau cacat

Namun apa yang terjadi apabila seorang sahabat menjadi pengerat?
Mengendus hitam kehidupanku lalu ia muntahkan kepada orang lain tanpa mempedulikan adat
Saat ia menemukan rongga-rongga bawah tanah yang baru, yang bisa membuatnya jadi pengerat hebat
Ia menggerigitku secara perlahan, meski aku rela berkorban untuknya sampai melarat

Kini pengerat itu berjalan dengan angkuhnya
Ia terlena dengan dunianya, ia lupa bahwa masih ada predator yang setiap saat bisa memangsa
Sebagai pengerat, ia bukanlah yang terhebat meski ia sok hebat
Seekor pengerat hanyalah binatang percobaan, bukan binatang suci yang dianggap keramat

Memang tidak aku kira, rasa cintanya seperti pura-pura
Berlaga menyayangi namun mengerat kenyataannya
Canda dan tawa yang sempat terselip dalam ingatan, kecewa pada akhirnya

Entah seperti apa aku harus menafsirkan, ia sahabat atau pengerat?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My Firstly Post on 2014

     Hello para pengunjung setia my own blog! Maaf banget nih, udah hampir satu tahun nggak bikin new post. Tahun ini bener-bener melelahkan. Penuh kesibukan, tapi menyenangkan. Gimana sensasi tahun 2014 ini bagi kalian? Bagiku, I feel full of buzz in this year. Hahaha. 
    Kalo boleh ngomong dari lubuk hati yang paling dalam, tahun ini aku kekurangan inspirasi. Entah mengapa. Udah niat mau bikin new post, eh, inspirasi lenyap ditelan kehampaan pikiran
L      
      Oh ya, guys! Pernah nggak sih terlintas di benak kalian kalo seorang sahabat itu nggak bakalan ninggalin kalian? Pasti pernah, bahkan selalu. Menganggap orang lain sebagai sahabat kita tuh nggak mudah. Mungkin saat kita udah bener-bener deket dan menganggap dia sahabat kita, ending-nya dia bisa aja pergi ninggalin kita.     
      Sahabat belum tentu orang yang deket banget sama kita, bukan temen sebangku kita, bukan temen main kita, tapi yang jelas, sahabat itu orang yang selalu ada buat kita. Entah saat kita berjaya, maupun saat kita nggak berdaya.    
      Kadang kita udah menganggap seseorang itu sahabat kita, tapi nggak tau, ternyata di belakang kita orang itu malah mengumbar aib dan kekurangan kita. Bukan suatu masalah sih, tapi apa masih pantas dianggap sahabat? Kalo kita masih bisa ngomong baik-baik satu sama lain dan saling interospeksi, pasti suatu jalinan persahabatan masih bisa diperbaiki. Akan tetapi, kalo jalinan persahabatan itu cuma bikin kita sakit, mungkin ada kalanya kita lebih baik pergi. Buat apa menyayangi orang yang nggak menyayangi kita dan terus menyakiti kita? Mungkin jawaban dari pertanyaan itu berbeda-beda. Tergantung diri kalian, guys
       Jujur, berdasarkan pengalaman nih, mencari sahabat yang bener-bener baik itu nggak mudah. Orang yang pantas dianggap jadi sahabat kita nggak harus perfect, kaya, terkenal, gaul, dan sebagainya. Yang kita butuhin dari orang yang pantas dianggap jadi sahabat itu pengertian, kasih sayang, dan yang terpenting orang itu selalu ada nggak cuma saat kita senang aja.     
       Nggak sedikit juga kasus menyangkut persahabatan. Ada persahabatan yang langgeng sampai kita lupa siapa namanya, tapi wajahnya selalu melekat di memori kita, ada pula persahabatan yang masih seumur jagung udah hancur gitu aja. Sebenernya, masalah tentang persahabatan bisa kita cegah dengan cara kita nggak boleh egois satu sama lain.      
        Persahabatan yang ending-nya nggak menyenangkan terjadi karena salah satu di antara mereka terlalu egois. Urusan pribadi memang lebih penting, tapi kita juga harus saling mengerti, bahwa ada orang lain yang selalu support kita dan selalu ada buat kita.  Ada juga nih, persahabat yang pada saat diajalani, salah satu dari mereka memilih pergi menjauh. Mungkin salah satu di antara kalian juga pernah mengalaminya. Kita nggak perlu ragu untuk pergi kalo kita udah bener-bener kecewa sama orang yang kita anggap sebagai sahabat, namun ternyata mereka nggak sesuai sama yang kita harapkan, atau ternyata mereka hanya membuat kita terus berkorban. Alasan kita pergi dari dia tentu bukan marah atau benci, tetapi kecewa. 
      Nggak sedikit juga dari kalian yang berpikir, kadang kita udah sayang banget sama sahabat kita, rela mengorbankan banyak hal buat sahabat kita, tapi tau-tau sahabat kita tega melakukan hal yang menyakiti kita.       
      Begini lah hidup. Nggak ada satu pun orang yang sempurna buat kita jadiin tempat curhat saat dirundung masalah atau tempat kita berbagi senang bersama. Satu-satunya tempat curhat yang nggak pantas kita anggap jadi sahabat tanpa pernah menyakiti kita adalah Allah. Sisipkan segala kegundahan hati kita di setiap lantunan doa yang kita haturkan pada-Nya. Allah tau segala yang terbaik buat kita. Semangat guys!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS