Sebuah mobil patroli polisi dibakar mahasiswa dalam demonstrasi di Jalan Diponegoro, Jakarta, tadi malam.
JAKARTA –Demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meluas dan semakin anarkistis. Lempar batu, merusak dan membakar fasilitas umum bukan hanya terjadi di Makassar saja, tapi juga di beberapa wilayah di Tanah Air. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengimbau demonstrasi tidak merusak fasilitas-fasilitas umum.
“Jangan merusak dan jangan melakukan tindakan kekerasan karena itu akan mencederai keinginan kita untuk berdemokrasi,” kata Djoko di Jakarta kemarin. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengingatkan akan mengambil tindakan tegas terhadap demonstran yang merusak fasilitas umum dan bertindak anarkistis.“Kami berharap demonstrasi sesuai ketentuan, yaitu memberi tahu,tidak anarkistis. Itu yang akan kita akomodasi,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Demonstrasi yang diwarnai kekerasan tercatat terjadi di Padang, Sumatera Barat; Pekanbaru, Riau; Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat; Pamekasan, Surabaya dan Malang, Jawa Timur; Banjarmasin,Kalimantan Selatan; Palu,Sulawesi Tengah dan Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu, kekerasan juga terjadi di depan Gedung DPR/ MPR Jakarta. Massa ribuan dipukul mundur aparat keamanan karena mencoba menerobos rumah rakyat tersebut.
Adapun malam harinya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) membakar ban di kawasan Salemba, tepatnya di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bahkan,sebuah motor polisi dan mobil patroli polisi dibakar. Polisi tidak berhasil membubarkan aksi massa, sebaliknya demonstran malah memblokade Jalan Salemba Raya menuju arah Diponegoro, tepatnya persis di depan Kampus Yayasan Administrasi Indonesia (YAI),Salemba.
Hingga berita ini diturunkan, petugas berusaha mengepung mahasiswa yang berlindung di Kampus YAI dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).Sempat terdengar tembakan peringatan aparat. Beberapa mahasiswa dilaporkan terluka.Sebanyak 52 mahasiswa ditahan dalam aksi tersebut. Adapun di Makassar,massa puluhan ribu kembali merusak dan membakar fasilitas umum seperti pos polisi dan rambu lalu lintas.
Suasana panas berlangsung hingga malam hari. Rangkaian demonstrasi pada H-1 jelang rapat paripurna kenaikan harga BBM ini juga diwarnai dengan blokade jalan utama seperti terjadi di jalan pantai utara (pantura) Jawa, hingga menimbulkan kemacetan di jalur vital tersebut. Sempat pula beredar kabar seribuan buruh se-Tangerang Raya akan memblokade Bandara Soekarno-Hatta.
Namun ini diantisipasi kepolisian dengan menghadang rombongan demonstran yang hendak melewati akses bandara utama di Tanah Air itu. Sementara Markas Besar Polri menegaskan larangan berdemonstrasi di beberapa tempat, yakni Istana Negara, bandara, stasiun kereta api, serta pelabuhan. ”Pelarangan diatur dalam UU No 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Informasi dan Pendapat,” ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution
Courtesy for:
JAKARTA –Demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meluas dan semakin anarkistis. Lempar batu, merusak dan membakar fasilitas umum bukan hanya terjadi di Makassar saja, tapi juga di beberapa wilayah di Tanah Air. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengimbau demonstrasi tidak merusak fasilitas-fasilitas umum.
“Jangan merusak dan jangan melakukan tindakan kekerasan karena itu akan mencederai keinginan kita untuk berdemokrasi,” kata Djoko di Jakarta kemarin. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengingatkan akan mengambil tindakan tegas terhadap demonstran yang merusak fasilitas umum dan bertindak anarkistis.“Kami berharap demonstrasi sesuai ketentuan, yaitu memberi tahu,tidak anarkistis. Itu yang akan kita akomodasi,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Demonstrasi yang diwarnai kekerasan tercatat terjadi di Padang, Sumatera Barat; Pekanbaru, Riau; Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat; Pamekasan, Surabaya dan Malang, Jawa Timur; Banjarmasin,Kalimantan Selatan; Palu,Sulawesi Tengah dan Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu, kekerasan juga terjadi di depan Gedung DPR/ MPR Jakarta. Massa ribuan dipukul mundur aparat keamanan karena mencoba menerobos rumah rakyat tersebut.
Adapun malam harinya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) membakar ban di kawasan Salemba, tepatnya di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bahkan,sebuah motor polisi dan mobil patroli polisi dibakar. Polisi tidak berhasil membubarkan aksi massa, sebaliknya demonstran malah memblokade Jalan Salemba Raya menuju arah Diponegoro, tepatnya persis di depan Kampus Yayasan Administrasi Indonesia (YAI),Salemba.
Hingga berita ini diturunkan, petugas berusaha mengepung mahasiswa yang berlindung di Kampus YAI dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).Sempat terdengar tembakan peringatan aparat. Beberapa mahasiswa dilaporkan terluka.Sebanyak 52 mahasiswa ditahan dalam aksi tersebut. Adapun di Makassar,massa puluhan ribu kembali merusak dan membakar fasilitas umum seperti pos polisi dan rambu lalu lintas.
Suasana panas berlangsung hingga malam hari. Rangkaian demonstrasi pada H-1 jelang rapat paripurna kenaikan harga BBM ini juga diwarnai dengan blokade jalan utama seperti terjadi di jalan pantai utara (pantura) Jawa, hingga menimbulkan kemacetan di jalur vital tersebut. Sempat pula beredar kabar seribuan buruh se-Tangerang Raya akan memblokade Bandara Soekarno-Hatta.
Namun ini diantisipasi kepolisian dengan menghadang rombongan demonstran yang hendak melewati akses bandara utama di Tanah Air itu. Sementara Markas Besar Polri menegaskan larangan berdemonstrasi di beberapa tempat, yakni Istana Negara, bandara, stasiun kereta api, serta pelabuhan. ”Pelarangan diatur dalam UU No 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Informasi dan Pendapat,” ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution
Courtesy for:
0 komentar:
Posting Komentar