Hello para pengunjung setia my own
blog! Maaf banget nih, udah hampir satu tahun nggak bikin new post.
Tahun ini bener-bener melelahkan. Penuh kesibukan, tapi menyenangkan. Gimana
sensasi tahun 2014 ini bagi kalian? Bagiku, I feel full of buzz in this year.
Hahaha.
Kalo boleh ngomong dari lubuk hati yang paling dalam, tahun ini aku kekurangan inspirasi. Entah mengapa. Udah niat mau bikin new post, eh, inspirasi lenyap ditelan kehampaan pikiranL
Oh ya, guys! Pernah nggak sih terlintas di benak kalian kalo seorang sahabat itu nggak bakalan ninggalin kalian? Pasti pernah, bahkan selalu. Menganggap orang lain sebagai sahabat kita tuh nggak mudah. Mungkin saat kita udah bener-bener deket dan menganggap dia sahabat kita, ending-nya dia bisa aja pergi ninggalin kita.
Sahabat belum tentu orang yang deket banget sama kita, bukan temen sebangku kita, bukan temen main kita, tapi yang jelas, sahabat itu orang yang selalu ada buat kita. Entah saat kita berjaya, maupun saat kita nggak berdaya.
Kadang kita udah menganggap seseorang itu sahabat kita, tapi nggak tau, ternyata di belakang kita orang itu malah mengumbar aib dan kekurangan kita. Bukan suatu masalah sih, tapi apa masih pantas dianggap sahabat? Kalo kita masih bisa ngomong baik-baik satu sama lain dan saling interospeksi, pasti suatu jalinan persahabatan masih bisa diperbaiki. Akan tetapi, kalo jalinan persahabatan itu cuma bikin kita sakit, mungkin ada kalanya kita lebih baik pergi. Buat apa menyayangi orang yang nggak menyayangi kita dan terus menyakiti kita? Mungkin jawaban dari pertanyaan itu berbeda-beda. Tergantung diri kalian, guys!
Jujur, berdasarkan pengalaman nih, mencari sahabat yang bener-bener baik itu nggak mudah. Orang yang pantas dianggap jadi sahabat kita nggak harus perfect, kaya, terkenal, gaul, dan sebagainya. Yang kita butuhin dari orang yang pantas dianggap jadi sahabat itu pengertian, kasih sayang, dan yang terpenting orang itu selalu ada nggak cuma saat kita senang aja.
Nggak sedikit juga kasus menyangkut persahabatan. Ada persahabatan yang langgeng sampai kita lupa siapa namanya, tapi wajahnya selalu melekat di memori kita, ada pula persahabatan yang masih seumur jagung udah hancur gitu aja. Sebenernya, masalah tentang persahabatan bisa kita cegah dengan cara kita nggak boleh egois satu sama lain.
Persahabatan yang ending-nya nggak menyenangkan terjadi karena salah satu di antara mereka terlalu egois. Urusan pribadi memang lebih penting, tapi kita juga harus saling mengerti, bahwa ada orang lain yang selalu support kita dan selalu ada buat kita. Ada juga nih, persahabat yang pada saat diajalani, salah satu dari mereka memilih pergi menjauh. Mungkin salah satu di antara kalian juga pernah mengalaminya. Kita nggak perlu ragu untuk pergi kalo kita udah bener-bener kecewa sama orang yang kita anggap sebagai sahabat, namun ternyata mereka nggak sesuai sama yang kita harapkan, atau ternyata mereka hanya membuat kita terus berkorban. Alasan kita pergi dari dia tentu bukan marah atau benci, tetapi kecewa.
Nggak sedikit juga dari kalian yang berpikir, kadang kita udah sayang banget sama sahabat kita, rela mengorbankan banyak hal buat sahabat kita, tapi tau-tau sahabat kita tega melakukan hal yang menyakiti kita.
Begini lah hidup. Nggak ada satu pun orang yang sempurna buat kita jadiin tempat curhat saat dirundung masalah atau tempat kita berbagi senang bersama. Satu-satunya tempat curhat yang nggak pantas kita anggap jadi sahabat tanpa pernah menyakiti kita adalah Allah. Sisipkan segala kegundahan hati kita di setiap lantunan doa yang kita haturkan pada-Nya. Allah tau segala yang terbaik buat kita. Semangat guys!
Kalo boleh ngomong dari lubuk hati yang paling dalam, tahun ini aku kekurangan inspirasi. Entah mengapa. Udah niat mau bikin new post, eh, inspirasi lenyap ditelan kehampaan pikiranL
Oh ya, guys! Pernah nggak sih terlintas di benak kalian kalo seorang sahabat itu nggak bakalan ninggalin kalian? Pasti pernah, bahkan selalu. Menganggap orang lain sebagai sahabat kita tuh nggak mudah. Mungkin saat kita udah bener-bener deket dan menganggap dia sahabat kita, ending-nya dia bisa aja pergi ninggalin kita.
Sahabat belum tentu orang yang deket banget sama kita, bukan temen sebangku kita, bukan temen main kita, tapi yang jelas, sahabat itu orang yang selalu ada buat kita. Entah saat kita berjaya, maupun saat kita nggak berdaya.
Kadang kita udah menganggap seseorang itu sahabat kita, tapi nggak tau, ternyata di belakang kita orang itu malah mengumbar aib dan kekurangan kita. Bukan suatu masalah sih, tapi apa masih pantas dianggap sahabat? Kalo kita masih bisa ngomong baik-baik satu sama lain dan saling interospeksi, pasti suatu jalinan persahabatan masih bisa diperbaiki. Akan tetapi, kalo jalinan persahabatan itu cuma bikin kita sakit, mungkin ada kalanya kita lebih baik pergi. Buat apa menyayangi orang yang nggak menyayangi kita dan terus menyakiti kita? Mungkin jawaban dari pertanyaan itu berbeda-beda. Tergantung diri kalian, guys!
Jujur, berdasarkan pengalaman nih, mencari sahabat yang bener-bener baik itu nggak mudah. Orang yang pantas dianggap jadi sahabat kita nggak harus perfect, kaya, terkenal, gaul, dan sebagainya. Yang kita butuhin dari orang yang pantas dianggap jadi sahabat itu pengertian, kasih sayang, dan yang terpenting orang itu selalu ada nggak cuma saat kita senang aja.
Nggak sedikit juga kasus menyangkut persahabatan. Ada persahabatan yang langgeng sampai kita lupa siapa namanya, tapi wajahnya selalu melekat di memori kita, ada pula persahabatan yang masih seumur jagung udah hancur gitu aja. Sebenernya, masalah tentang persahabatan bisa kita cegah dengan cara kita nggak boleh egois satu sama lain.
Persahabatan yang ending-nya nggak menyenangkan terjadi karena salah satu di antara mereka terlalu egois. Urusan pribadi memang lebih penting, tapi kita juga harus saling mengerti, bahwa ada orang lain yang selalu support kita dan selalu ada buat kita. Ada juga nih, persahabat yang pada saat diajalani, salah satu dari mereka memilih pergi menjauh. Mungkin salah satu di antara kalian juga pernah mengalaminya. Kita nggak perlu ragu untuk pergi kalo kita udah bener-bener kecewa sama orang yang kita anggap sebagai sahabat, namun ternyata mereka nggak sesuai sama yang kita harapkan, atau ternyata mereka hanya membuat kita terus berkorban. Alasan kita pergi dari dia tentu bukan marah atau benci, tetapi kecewa.
Nggak sedikit juga dari kalian yang berpikir, kadang kita udah sayang banget sama sahabat kita, rela mengorbankan banyak hal buat sahabat kita, tapi tau-tau sahabat kita tega melakukan hal yang menyakiti kita.
Begini lah hidup. Nggak ada satu pun orang yang sempurna buat kita jadiin tempat curhat saat dirundung masalah atau tempat kita berbagi senang bersama. Satu-satunya tempat curhat yang nggak pantas kita anggap jadi sahabat tanpa pernah menyakiti kita adalah Allah. Sisipkan segala kegundahan hati kita di setiap lantunan doa yang kita haturkan pada-Nya. Allah tau segala yang terbaik buat kita. Semangat guys!